Pada hari sabtu, 28 Nopember yang lalu, telah terlaksananya acara dialog terbuka, bersama rekan-rekan Samarinda bahari, serta turut mengundang gubernur dan wakil gubernur, walikota dan wakil, dan juga pihak-pihak terkait lainnya.
Bertempat di kampus STMIK SPB Samarinda. Dialog terbuka ini bertemakan “Lestarikan Simbol Sejarah Samarinda” yang mengupas seluk beluk mitor-mitos yang menjadi perbincangan di Samarinda. Tujuannya jelas, agar kita mengetahui serta memperluas wawasan kita terhadap kota tercinta ini.
Langsung saja guys...
Pembahasan pertama adalah penemuan gua yang tempatnya dibawah rumah Bapak Anwar Darmawan, yang berlokasi di Jalan RE Martadinata, RT 02, Kelurahan Teluk Lerong Ilir, Kecamatan Samarinda Ulu. Di perkirakan gua tersebut adalah peninggalan Jepang. Pada saat dialog terbuka, bapak Anwar menyatakan bahwa gua tersebut tidak sengaja ditemukan. Awal mulanya, saat ia melihat lantai rumahnya retak. Tak disangka, ternyata ia melihat lubang besar dibawahnya yang ternyata adalah sebuah gua dengan lorong panjang yang bercabang.
Pada diskusi malam itu, ada yang berpendapat bahwasanya gua tersebut adalah peninggalan belanda, ada juga peninggalan Jepang. Berdasarkan data yang di himpun Koran Kaltim, gua tersebut diduga di bangun pada masa zaman penjajahan oleh tentara Jepang, tujuannya untuk mempertahankan kekuasaan.
Gua itu kira-kira memiliki tinggi 2,8 sampai 3 meter dan lebar mencapai 2,5 meter. Terdapat beberapa bingkisan sampah dalam gua tersebut, mungkin karena berdekatan dengan jalur dari pembuangan sampah warga. Sampai saat ini masih diteliti oleh pihak terkait mengenai peninggalan gua bersejarah ini.
Pembahasan kedua mengenai musem Galeri Samarinda Bahari, dengan pembicara Ellie Hasan, yang dikenal sebagai salah satu pendiri rumah galeri tersebut. Rumah dengan ukuran mini, dengan beberapa foto-foto hitam putih bersejarah dipajang didinding-dinding, yang bernilai historis tentunya. Diantaranya terdapat foto saat bung Karno berkunjung ke Samarinda, sekitar tahun 1957, Foto Sekolah Menengah Atas 1, yang dikenal dengan SMA 1 sekarang yang merupakan Sekolah Menengah Pertama di Samarinda, beserta foto guru-guru SMA 1 semasa tersebut, dan foto-foto bersejarah lainnya. Kemudian Miss Ellie hasan juga membahas Tugu Nasional Samarinda, yang saat ini kurang terawat. Berlokasi di jalan Panglima Batur Samarinda. Tugu ini dibangung guna untuk memperingati hari kebangkitan nasional. Serta beliau juga menceritakan tentang Aminah Syukur, yang saat ini kita kenal adalah nama Jalan. Aminah Syukur merupakan orang yang memiliki peran tinggi dalam dunia pendidikan, terutama Samarinda.
Semoga apa yang saya tulis ini bermanfaat untuk teman-teman.. Terutama agar kita mengetahui sejarah kota Samarinda. Selebihnya untuk mengetahui lebih dalam tentang kota Samarinda, teman-teman dapat bergabung kedalam grup Samarinda Bahari.